Tragedi Diplomat Muda: Arya Daru Pangayunan Ditemukan Tewas

Tragedi Diplomat Muda: Arya Daru Pangayunan Ditemukan Tewas

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha menyatakan bahwa diplomat Arya Daru Pangayunan tidak terlibat dalam penanganan kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kamboja.

Meskipun sebelumnya terlibat dalam kasus TPPO di Jepang, Judha menegaskan bahwa kasus tersebut telah selesai dan tidak ada hubungannya dengan kematian Arya.

Duka Kehilangan Sosok Diplomat Muda

Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas di kamar kosnya yang terletak di Guest House Gondia, Menteng, Jakarta pada 8 Juli 2025.

Penemuan jasadnya mengundang perhatian publik mengingat kasus ini masih dalam proses penyelidikan polisi.

Penjelasan Kementerian Luar Negeri

Judha Nugraha menegaskan bahwa pihak Kementerian Luar Negeri tidak ingin berspekulasi tentang penyebab kematian Arya, mengatakan, “Jangan lantas dikait-kaitkan (dengan kematiannya), kita lihat hasil penyelidikan polisi, jangan berspekulasi.”

Ia menjelaskan bahwa Arya Daru sebelumnya terlibat dalam kasus TPPO di Jepang yang telah selesai ditangani, menjauhkan dugaan keterlibatan Arya dalam kasus di Kamboja.

Riwayat Karier dan Kenangan di Kementerian Luar Negeri

Sejak bergabung dengan Kementerian Luar Negeri pada tahun 2014, Arya Daru telah menjalani berbagai penugasan di luar negeri, termasuk di KBRI Dili dan KBRI Buenos Aires.

Di Direktorat Perlindungan WNI sejak 2022, Arya dikenal aktif dalam memberikan perlindungan terhadap WNI, di mana Judha mencatat, “Kami melihat sendiri bagaimana Mas Daru membopong anak-anak telantar di Taiwan kembali ke Indonesia.”

Kehilangan Arya sangat dirasakan oleh keluarga besar Kementerian Luar Negeri. Judha menyatakan, “Beliau orang yang sangat humble, ceria, suka menolong, dan begitu dekat dengan semua, baik senior maupun junior.”

Persiapan Perpisahan yang Mendalam

Judha mengungkapkan bahwa mereka sedang mempersiapkan perpisahan untuk Arya yang dijadwalkan berangkat bertugas akhir Juli.

BACA JUGA:  Tantangan 30 Hari Tanpa Judgment: Membangun Empati dan Keragaman

Namun, dengan penuh rasa duka, ia menyebutkan, “Namun, Allah ternyata memiliki rencana yang lain, perpisahan ini menjadi perpisahan selamanya.”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *