Puasa Tarwiyah: Persiapan Spiritual Menjelang Arafah

Puasa Tarwiyah: Persiapan Spiritual Menjelang Arafah

Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah, sehari sebelum puasa Arafah, sebagai amalan sunah yang sangat dihormati dalam Islam. Aktivitas ini menjadi salah satu cara untuk mengagungkan sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah, yang dipandang mulia oleh umat Muslim.

Bagi banyak umat Islam, puasa Tarwiyah merupakan langkah penting dalam mempersiapkan diri secara spiritual sebelum memasuki puncak ibadah pada hari Arafah. Dengan melaksanakan puasa ini, individu memiliki kesempatan untuk meningkatkan kedekatan dengan Allah sebelum merayakan hari besar keagamaan.

Niat Puasa Tarwiyah

Niat puasa Tarwiyah dapat diucapkan dalam dua bahasa, yaitu Arab dan Latin, yang mencerminkan komitmen untuk melaksanakan ibadah ini. Lafaz niat dalam bahasa Arab berbunyi نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى, sedangkan dalam bahasa Latin ditulis sebagai Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta‘âlâ.

Pengucapan niat idealnya dilakukan sebelum waktu subuh. Namun, jika seseorang mengucapkannya dalam hati, hal itu tetap dianggap sah.

Keutamaan dan Manfaat Puasa Tarwiyah

Puasa Tarwiyah memiliki sejumlah keutamaan yang sesuai dengan ajaran Islam, terutama sebagai amalan utama pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Selain itu, ibadah ini berfungsi sebagai persiapan mental dan spiritual untuk menyambut Hari Arafah dan Iduladha.

Melaksanakan puasa ini juga merupakan cara untuk mendekatkan diri kepada Allah, yang sangat dianjurkan saat menjelang hari-hari suci. Upaya ini juga memberi kesempatan untuk melakukan lebih banyak doa serta refleksi pribadi.

Pelaksanaan Puasa Tarwiyah

Berdasarkan sunnah, disarankan untuk melaksanakan puasa pada hari Tarwiyah dan juga pada Hari Arafah, yakni pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah. Namun, penting untuk dicatat bahwa bagi jamaah haji yang sedang menuju Mina, tidak disarankan untuk melakukan puasa Tarwiyah.

BACA JUGA:  Panduan Sehat Konsumsi Daging Kurban Saat Idul Adha

Bagi yang terlupa untuk berniat puasa pada malam hari, niat dapat dilakukan di pagi hari sebelum makan atau minum, asalkan belum memasuki waktu dzuhur. Istilah Tarwiyah sendiri berasal dari tradisi jamaah haji yang membawa bekal air saat berangkat dari Mekkah menuju Mina.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *