Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengajukan nominasi Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian, sebuah langkah yang mengejutkan dalam hubungan internasional.
Nominasi ini disampaikan oleh Netanyahu dalam sebuah makan malam di Gedung Putih, di mana ia menegaskan bahwa Trump telah berupaya membangun perdamaian di kawasan.
Nominasi yang Mengejutkan
Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel, telah mengumumkan bahwa ia menominasikan Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian.
Nominasi ini, yang diumumkan selama makan malam di Gedung Putih, menggarisbawahi keyakinan Netanyahu terhadap kemampuan Trump dalam memperjuangkan perdamaian.
Netanyahu dalam sambutannya mengatakan, ‘Ia tengah menempa perdamaian saat kita berbicara, di satu negara, di satu kawasan demi kawasan,’ merujuk pada upaya diplomatik yang dilakukan Trump di Timur Tengah.
Usaha Trump dalam Diplomasi
Donald Trump telah mendapatkan beberapa nominasi Hadiah Nobel Perdamaian dari pendukung dan anggota parlemen setianya sepanjang karier politiknya.
Meskipun menerima nominasi, Trump selama ini mengungkapkan kekecewaannya karena belum pernah memperoleh penghargaan tersebut.
Partai Republik, yang menjadi kendaraan politik Trump, juga telah mengungkapkan ketidakpuasan mereka terhadap Komite Nobel Norwegia, yang dianggap mengabaikan peran Trump dalam mediasi konflik internasional seperti di wilayah India dan Pakistan, serta antara Serbia dan Kosovo.
Kampanye Perdamaian Trump
Selama kampanye pemilu sebelumnya, Trump kerap menyebut dirinya sebagai ‘pembawa perdamaian’.
Ia berjanji untuk memanfaatkan kemampuan negosiasinya demi menyelesaikan berbagai konflik, termasuk perang di Ukraina dan Gaza.
Walaupun konflik di kedua kawasan tersebut masih berkepanjangan, Trump percaya bahwa pendekatan mediatifnya dapat membawa perubahan signifikan di masa depan.