Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, akan melakukan kunjungan ke Moskow untuk bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyusul serangan militer Amerika Serikat terhadap tiga fasilitas nuklir Iran.
Dalam kunjungannya, Araghchi menekankan pentingnya konsultasi dengan Rusia sebagai langkah strategis untuk merespons situasi yang tengah berkembang.
Kunjungan Sang Menlu ke Moskow
Araghchi menegaskan bahwa Rusia adalah teman dekat bagi Iran dan kedua negara menikmati kemitraan strategis yang telah terjalin selama ini.
Dalam konferensi pers yang diadakan di Istanbul dan disiarkan oleh Aljazeera, Araghchi menyatakan, ‘Kami selalu berkonsultasi satu sama lain dan mengoordinasikan posisi kami.’
Kesiapan untuk Bekerjasama
Menlu Iran juga mengungkapkan komitmennya untuk melakukan konsultasi serius dengan Presiden Putin selama kunjungannya ke Moskow.
Dia menambahkan, ‘Saya akan melakukan konsultasi serius dengan presiden Rusia besok dan kami akan terus bekerja sama.’
Peran Turki dalam Mediasi
Menanggapi pertanyaan mengenai kemungkinan Turki sebagai mediator untuk mengakhiri permusuhan, Araghchi menyatakan bahwa pertemuannya dengan Presiden Erdogan telah memberikan hasil positif.
Dia mengungkapkan keyakinannya dengan menyatakan, ‘Saya yakin bahwa saya akan memulai beberapa tindakan dan diskusi … untuk mencegah agresi Amerika ini.’
Pernyataan Presiden AS
Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump menyampaikan peringatan kepada Iran dengan mengatakan bahwa lebih banyak serangan akan dilakukan jika Teheran tidak segera bersedia bernegosiasi.
Dalam pidato yang disampaikan pada malam hari kepada rakyat AS, Trump menyatakan, ‘Akan ada perdamaian atau akan ada tragedi bagi Iran yang jauh lebih besar daripada yang telah kita saksikan.’