Pada 19 Juni 2025, Iran meluncurkan sekitar 30 rudal balistik ke wilayah Israel sebagai respons terhadap serangan udara Israel yang menargetkan reaktor nuklir Arak. Serangan ini menyebabkan kerusakan signifikan di sejumlah fasilitas penting, termasuk di Tel Aviv.
Pertahanan udara Israel mengalami tantangan besar dalam menghadapi serangan ini, yang dilaporkan menyebabkan setidaknya 40 orang terluka. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyerukan agar Iran ‘membayar harga penuh’ atas serangan tersebut.
Akibat Serangan Rudal Iran
Laporan dari The Times of Israel mengungkapkan bahwa serangan rudal yang diluncurkan Iran menghancurkan banyak wilayah, termasuk fasilitas kesehatan utama di Be’er Sheva. Pusat Medis Soroka, yang memiliki lebih dari 1.000 tempat tidur, mengalami kerusakan parah dengan jendela pecah dan asap pekat mengepul dari lokasi itu.
Media Israel juga melaporkan kerusakan signifikan di berbagai gedung akibat serangan ini. Pihak rumah sakit menegaskan bahwa ruang gawat darurat telah dipenuhi pasien yang menderita luka ringan akibat dampak serangan.
Tanggapan Militer Israel
Menanggapi serangan tersebut, militer Israel segera meluncurkan serangan udara ke puluhan lokasi di Iran, termasuk terhadap reaktor nuklir Arak. Mereka mengklaim bahwa serangan ini berhasil mengenai struktur inti dari reaktor, yang merupakan elemen penting dalam produksi plutonium.
Reaktor nuklir Arak, yang terletak cukup jauh dari Teheran, telah menjadi sorotan internasional karena risiko yang mungkin ditimbulkan terhadap program nuklir Iran. Israel menekankan bahwa tindakan tersebut diambil demi menjaga keamanan nasional mereka dari ancaman yang dirasakan.
Reaksi Internasional Terhadap Insiden
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan keyakinannya untuk membuat Iran ‘membayar harga penuh’ atas serangan tersebut. Di sisi lain, Kedutaan Besar Lithuania di Israel melaporkan bahwa fasilitas mereka tidak terkena dampak meskipun serangan terjadi dekat dengan lokasi mereka.
Dari perspektif internasional, banyak pihak, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Uni Eropa, menyampaikan kekhawatiran yang mendalam mengenai situasi ini, mengingat isu nuklir Iran terus menjadi perhatian global.