KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam: 35 Penumpang Selamat, Empat Meninggal Dunia

KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam: 35 Penumpang Selamat, Empat Meninggal Dunia

Posko Operasi SAR di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, melaporkan bahwa 35 penumpang KMP Tunu Pratama Jaya telah ditemukan selamat, meskipun empat di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Pencarian terus dilakukan oleh tim SAR gabungan di lokasi kapal tenggelam di Selat Bali, sementara evakuasi penumpang yang selamat sedang berlangsung.

Detail Insiden KMP Tunu Pratama Jaya

Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali pada Rabu malam, 2 Juli 2025, sekitar pukul 23:35 WIB. Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, dengan tujuan Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali.

Saat kapal tenggelam, terdapat 53 orang penumpang dan 12 kru di dalamnya. Beberapa laporan menyebutkan kondisi cuaca yang mungkin memengaruhi kejadian ini.

Wahyu Setia Budi, Koordinator Pos SAR Banyuwangi, menyatakan bahwa tim SAR sudah melakukan evaluasi dan menyisir area yang lebih luas untuk menemukan korban yang masih hilang. Pencarian dilakukan dengan menyusuri area selatan dari lokasi tenggelamnya kapal.

Pencarian dan Evakuasi

Tim SAR gabungan terus bekerja untuk mengidentifikasi penumpang dan melaksanakan evakuasi terhadap yang ditemukan selamat. “Kami terus melakukan pencarian dan saat ini sedang membantu proses evakuasi ke Gilimanuk,” ujar Wahyu Setia Budi di lokasi kejadian.

Empat orang yang telah dinyatakan meninggal dunia segera dievakuasi untuk dibawa ke lokasi lain. Penanganan lebih lanjut terhadap 35 penumpang yang selamat juga dilakukan untuk memastikan mereka mendapatkan perawatan yang diperlukan.

Situasi di Pelabuhan Ketapang saat ini sangat terlihat tidak biasa dengan adanya banyak tim SAR yang bekerja keras serta perhatian besar masyarakat terhadap insiden ini.

Tanggapan dan Prosedur Keamanan

Insiden ini memicu perhatian untuk meningkatkan prosedur keselamatan kapal yang beroperasi di jalur tersebut. Regulator transportasi diharapkan memberikan evaluasi mendalam untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

BACA JUGA:  Usulan PSSI untuk Pengurangan Pemain Asing di Super League Indonesia

Wahyu Setia Budi menegaskan: “Kami berharap semua korban dapat ditemukan dan proses pencarian cepat membawa kejelasan bagi semua orang yang terlibat.” Dengan demikian, diharapkan kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi semua operator kapal di Indonesia.

Keselamatan transportasi laut adalah prioritas utama, terutama di jalur yang padat seperti Selat Bali. Harapan masyarakat kini adalah agar semua penumpang bisa segera ditemukan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *