Israel Siap Negosiasi Gencatan Senjata Permanen dengan Syarat Demiliterisasi Gaza

Israel Siap Negosiasi Gencatan Senjata Permanen dengan Syarat Demiliterisasi Gaza

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan kesiapan negaranya untuk memulai negosiasi gencatan senjata permanen di Gaza dengan syarat demiliterisasi wilayah tersebut.

Negosiasi tidak langsung antara delegasi Israel dan Hamas saat ini berlangsung di Doha, fokus pada penghentian konflik yang telah berlangsung lama.

Perundingan Gencatan Senjata di Doha

Perundingan antara delegasi Israel dan Hamas kembali digelar di Doha pada Jumat (11/7). Kedua pihak tengah mencari titik temu untuk menghentikan kekerasan yang telah menyebabkan banyak korban dari kedua belah pihak.

Utusan AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, turut berkontribusi dalam upaya ini dengan mengusulkan gencatan senjata selama 60 hari. Sebagai imbalan, diharapkan separuh dari 20 sandera yang masih ada di Gaza dapat dibebaskan.

Syarat Demiliterisasi Gaza

Netanyahu menekankan bahwa syarat utama bagi Israel adalah agar ‘Hamas meletakkan senjatanya’ dan tidak lagi memiliki ‘kemampuan pemerintahan atau militer’.

Ia juga menegaskan bahwa setelah gencatan senjata mulai berlaku, Israel akan siap memulai negosiasi untuk mencari solusi permanen terkait konflik yang berkepanjangan ini.

Tanggapan Hamas Terhadap Gencatan Senjata

Namun, Hamas telah menyatakan kesepakatan untuk membebaskan 10 sandera yang masih hidup, tetapi menolak kesepakatan yang melibatkan kehadiran militer Israel yang signifikan di Gaza.

Hamas juga menuntut akses bantuan yang bebas untuk mengatasi krisis kemanusiaan, serta ‘jaminan nyata’ untuk perdamaian yang abadi di wilayah tersebut.

BACA JUGA:  Penurunan Harga Emas Antam: Tanggap Pasar Terhadap Isu Global

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *