Inovasi Teknologi Robotik dalam Prosedur Penggantian Sendi Lutut di Mayapada Hospital Surabaya

Inovasi Teknologi Robotik dalam Prosedur Penggantian Sendi Lutut di Mayapada Hospital Surabaya

Inovasi dalam dunia medis telah mengalami perkembangan signifikan, khususnya dalam prosedur penggantian sendi lutut atau Total Knee Replacement (TKR). Mayapada Hospital Surabaya kini menjadi yang pertama di Jawa Timur yang mengimplementasikan teknologi robotik VELYS™ Robotic-Assisted Solution untuk meningkatkan presisi dan kenyamanan dalam operasi.

Teknologi Robotik VELYS™ dan Keunggulannya

Mayapada Hospital Surabaya telah mengadopsi VELYS™ Robotic-Assisted Solution guna membantu dokter dalam melakukan operasi lutut dengan lebih presisi. Teknologi ini mampu mengurangi risiko kesalahan dalam penempatan implan serta mengurangi nyeri pascaoperasi dan ketidakpastian hasil jangka panjang.

Dr. Dwikora Novembri Utomo, dokter spesialis ortopedi di rumah sakit tersebut, menjelaskan, “Dengan teknologi ini, tim dokter dapat melihat struktur anatomi dan pergerakan lutut pasien secara real-time dan detail melalui visualisasi 3D.”

Hal ini memungkinkan pemasangan implan dilakukan secara presisi, yang pada gilirannya mengurangi risiko terkait kesehatan dalam penempatan implan. Selain itu, perencanaan operasi dapat dipersonalisasi sesuai dengan anatomi pasien, berkat pemindaian spesifik sebelum tindakan.

Manfaat Lain dari Teknologi Robotik

Pemasangan implan yang lebih presisi memungkinkan implan lutut bertahan lebih lama, sehingga mengurangi kekhawatiran pasien akan kebutuhan untuk melakukan operasi ulang dalam waktu dekat. Prof. Dwikora menambahkan, “Dengan teknologi robotik, dokter dapat membuat desain implan yang disesuaikan dengan kondisi anatomi pasien.”

Dokter spesialis ortopedi lainnya, dr. Reyner Valiant Tumbelaka, M.Ked.Klin, Sp.OT, menjelaskan bahwa teknologi robotik juga berperan dalam mengurangi nyeri pascaoperasi serta mempercepat proses pemulihan. Ia menyatakan, “Teknologi ini membuat prosedur bedah lebih terkontrol sehingga jaringan lunak seperti otot, ligamen, dan saraf tidak banyak terganggu.”

Akibatnya, waktu rawat inap cenderung lebih singkat dan pasien dapat kembali beraktivitas lebih cepat. Masa pemulihan penuh biasanya berlangsung antara 6-12 minggu, didukung dengan program rehabilitasi pascaoperasi yang intensif.

BACA JUGA:  Operasi Penyelamatan Pendaki Asal Brasil di Gunung Rinjani Terus Berlanjut

Komitmen Mayapada Hospital dalam Pelayanan Kesehatan

Direktur Mayapada Hospital Surabaya, dr. Bona Fernando, M.D., FISQua, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terpusat pada pasien. Ia menyebutkan, “Kami memiliki tim dokter multispesialis di Orthopedic Center yang berpengalaman dalam menangani kasus tulang dan sendi secara advanced.”

Rumah sakit ini juga menyediakan aplikasi MyCare yang memungkinkan pasien untuk memantau kesehatan dan membuat janji temu dengan mudah. Aplikasi tersebut dilengkapi dengan fitur edukasi kesehatan, serta promosi layanan medis yang menarik.

Pasien dapat menghitung langkah harian, kalori terbakar, detak jantung, dan Body Mass Index (BMI) menggunakan aplikasi ini, sehingga mendukung proses pemulihan setelah operasi. Melalui semua inovasi ini, Mayapada Hospital semakin meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi pasien.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *