Ilmuwan berhasil mendeteksi merger black hole terbesar yang tercatat dengan menggunakan tiga observatorium laser interferometer, yaitu LIGO, Virgo, dan KAGRA.
Peristiwa ini membuka peluang baru untuk penelitian mendalam mengenai alam semesta dan fenomena ekstrem yang ada di dalamnya.
Apa itu LIGO, Virgo, dan KAGRA?
LIGO (Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory) adalah observatorium yang dirancang untuk mendeteksi gelombang gravitasi, fenomena yang diusulkan oleh teori relativitas umum Albert Einstein.
Virgo, yang berlokasi di Italia, merupakan observatorium serupa, sedangkan KAGRA, yang terletak di Jepang, adalah pengembangan terbaru yang bertujuan meningkatkan sensitivitas deteksi gelombang gravitasi.
Ketiga observatorium ini bekerja sama membentuk jaringan global untuk mengkaji gelombang gravitasi dan mengidentifikasi peristiwa kosmik yang signifikan.
Merger Black Hole Terbesar: Apa yang Ditemukan?
Deteksi terbaru ini melibatkan dua black hole yang memiliki massa gabungan melebihi 150 kali massa Matahari, menjadikannya sebagai salah satu yang terbesar yang pernah tercatat.
Peristiwa ini diperkirakan terjadi sekitar 1,8 miliar tahun yang lalu, dan gelombang gravitasi yang dihasilkan mampu dicatat dalam bentuk getaran yang terdeteksi oleh instrumen canggih di LIGO dan Virgo.
Melalui data yang diperoleh, para ilmuwan berusaha memahami lebih lanjut tentang proses pembentukan black hole dan interaksi mereka dalam kondisi ekstrem.
Dampak Penemuan Ini bagi Ilmu Pengetahuan
Penemuan ini bukan hanya memperdalam pemahaman kita tentang black hole, tetapi juga menawarkan wawasan yang lebih luas tentang evolusi galaksi.
Dengan penelitian yang berkelanjutan, informasi ini berpotensi menjelaskan struktur dasar alam semesta kita.
Para ilmuwan optimis bahwa dengan memanfaatkan data dari LIGO, Virgo, dan KAGRA, kita dapat menciptakan jawaban untuk beberapa pertanyaan mendasar mengenai asal dan perilaku objek-objek di luar angkasa.