Di tengah tekanan hidup yang semakin meningkat, gaya hidup Skandinavia menawarkan pendekatan menarik untuk menikmati kehidupan. Dengan prinsip ‘lagom’ dan ‘hygge’, banyak bertanya apakah gaya ini dapat diterapkan oleh generasi muda di Indonesia.
Gaya hidup yang dikenal dengan keseimbangan dalam hidup dan fokus pada momen sederhana ini dapat diadaptasi meski ada perbedaan budaya yang signifikan antara Skandinavia dan Indonesia.
Apa Itu Gaya Hidup Skandinavia?
Gaya hidup Skandinavia dikenal dengan kesederhanaan yang penuh makna. Prinsip ‘lagom’ yang berarti cukup tepat dan ‘hygge’ yang berfokus pada kenyamanan mengajarkan pentingnya momen kecil dalam hidup.
Di negara-negara seperti Swedia dan Denmark, masyarakat lebih mengutamakan kebahagiaan dan kesejahteraan mental, baik meluangkan waktu bersama teman-teman, atau menenangkan diri di rumah.
Gaya hidup ini mengajak individu untuk lebih sadar akan kebutuhannya, menciptakan kondisi di mana kebahagiaan bisa dinikmati dalam kesederhanaan dan keharmonisan.
Bagaimana Gaya Hidup Ini Diterapkan di Indonesia?
Menerapkan gaya hidup Skandinavia di Indonesia mungkin tampak menantang, tetapi ada prinsip-prinsip yang bisa diadopsi. Misalnya, prinsip ‘lagom’ bisa membantu anak muda Indonesia menemukan keseimbangan antara pekerjaan dan waktu pribadinya.
Dengan belajar menghargai momen sederhana, anak muda bisa lebih menikmati waktu berkualitas dengan keluarga dan sahabat, sebaliknya dari kesibukan yang berlebihan terhadap aktivitas sosial.
Beberapa cafĂ© di Indonesia juga mulai mengadopsi suasana ‘hygge’, menawarkan desain interior yang hangat dan nyaman, serta menu makanan yang sederhana dan menyehatkan.
Tantangan Mengadopsi Gaya Hidup Skandinavia di Indonesia
Walau demikian, mengadopsi gaya hidup Skandinavia bukan tanpa tantangan. Lingkungan urban yang padat dan tuntutan sosial sering kali membuat anak muda sulit menemukan waktu untuk bersantai.
Perbedaan budaya juga menambah kompleksitas, di mana masyarakat Skandinavia cenderung memilih waktu sendiri, sementara anak muda Indonesia terikat pada interaksi sosial yang intens.
Namun, dengan penyesuaian yang tepat, prinsip-prinsip gaya hidup Skandinavia dapat menjadi panduan yang membantu anak muda Indonesia merasa lebih seimbang dan bahagia.