Luka Modric, salah satu ikon Real Madrid, resmi meninggalkan klub setelah tim tersingkir dari semifinal Piala Dunia Antarklub 2025 dengan kekalahan 0-4 melawan Paris Saint-Germain.
Keputusan tersebut diumumkan setelah pertandingan terakhirnya, menandai berakhirnya perjalanan hampir satu setengah dekade yang penuh prestasi di Los Blancos.
Perjalanan yang Mengesankan
Luka Modric pertama kali bergabung dengan Real Madrid pada tahun 2012 setelah meninggalkan Tottenham Hotspur, dan sejak itu ia telah memainkan 597 pertandingan.
Sebagai bagian penting dari kesuksesan klub, Modric menunjukkan performa terbaiknya selama satu setengah dekade, termasuk penampilan solid dalam pertandingan melawan PSG meskipun hanya bermain 25 menit.
Ia berhasil mencatatkan 16 sentuhan pada bola dan memberikan satu umpan kunci, namun upayanya tak cukup untuk mencegah kekalahan telak dari tim lawan.
Perpisahan yang Mengharukan
Usai pertandingan, Modric mendapat tepuk tangan meriah dari penonton di Stadion MetLife, sebuah penghormatan bagi dedikasi dan kontribusinya yang luar biasa di Madrid.
Kiper Real Madrid, Thibaut Courtois, mengungkapkan rasa sakitnya atas kekalahan ini, mengungkapkan, “Kami beruntung karena ada banyak sekali Madridista di sini. Itulah mengapa rasanya sakit kalah dari mereka pada hari ini.”
Courtois juga menambahkan tentang Modric, “Dia itu seorang pemain hebat, seorang rekan setim yang hebat, dan kami akan merindukan dia,” yang menunjukkan betapa besarnya pengaruh Modric dalam tim.
Langkah Baru Modric di Italia
Setelah meninggalkan Real Madrid, Luka Modric dipastikan akan memulai petualangan baru di Italia bersama AC Milan, menandai babak baru dalam kariernya.
Diberi umur 39 tahun, Modric ingin terus berkontribusi di level klub yang lebih tinggi setelah sekian lama berkarya di La Liga.
Dengan pengalaman dan prestasi yang telah diraihnya, banyak pihak yakin Modric akan memberikan dampak positif di klub barunya, AC Milan.