Di Jakarta Pusat, seorang diplomat muda bernama Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas di indekosnya, menciptakan kehebohan di kalangan masyarakat. Penemuan ini mengejutkan banyak pihak, terutama karena terdapat laporan menyebutkan wajahnya tertutup lakban saat ditemukan.
Penemuan Jenazah di Indekos
Jenazah Arya Daru Pangayunan ditemukan pada Selasa (8/7/2025) di indekos yang terletak di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat. Situasi ini mengejutkan banyak orang, terutama dengan kondisi di mana wajahnya tertutup lakban.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) tengah melakukan investigasi terkait kematian diplomat berusia muda ini. Hal ini juga menggugah perhatian pada keselamatan dan kesehatan mental pegawai negeri, khususnya mereka yang bertugas di posisi-posisi sensitif.
Penelusuran lebih lanjut menunjukkan tidak ada indikasi kerusakan atau pengacauan di tempat indekos, meninggalkan banyak pertanyaan mengenai penyebab kematiannya.
Postingan Terakhir di Media Sosial
Sebelum peristiwa tragis ini, Arya aktif di media sosial dan terakhir memposting pada Sabtu (5/6/2025). Dalam unggahan tersebut, ia mengiklankan mobilnya, sebuah Suzuki All New Ertiga Suzuki Sport (SS) AT 2019 yang dijual.
Dia menuliskan dalam unggahan tersebut, ‘Sold, Suzuki All New Ertiga Suzuki Sport (SS) AT 2019. Kilometer 86.000 km on going,’ di akun Instagramnya, @ddaru_chee. Postingan ini kini menjadi kenangan terakhir yang menyentuh banyak orang yang mengenalnya.
Kehadirannya dan aktivitasnya di media sosial menggambarkan sisi kehidupan Arya yang aktif, meski tragisnya harus berakhir dengan cara yang menyedihkan.
Reaksi Teman dan Keluarga
Kabar kematian Arya telah menggugah banyak teman dan kerabatnya untuk menyampaikan ucapan belasungkawa lewat berbagai platform media sosial. Salah satu komentar dari akun @nythafitri berbunyi, ‘Beneran Ya? Semoga husnul khotimah ya.’
Para sahabat seangkatan dari SMP mengenang Arya sebagai sosok yang bersih, humble, dan ceria. Akun @arumistu menuliskan, ‘Semoga Allah karuniakan tempat terbaik bagi almarhum,’ menandakan dukacita yang mendalam di antara rekan-rekannya.
Reaksi tersebut menunjukkan betapa berarti kehadiran Arya dalam kehidupan orang-orang di sekitarnya, meski harus berhadapan dengan kenyataan pahit kehilangan.