Jejak digital yang tersimpan di internet dapat berpotensi menimbulkan berbagai risiko, mulai dari gangguan privasi hingga penyalahgunaan data oleh pelaku kejahatan siber.
Oleh karena itu, menghapus jejak ini menjadi langkah penting bagi individu untuk melindungi informasi pribadi mereka di dunia maya.
Memahami Jejak Digital
Setiap aktivitas di internet, seperti mengunjungi situs, menggunakan email, dan berinteraksi di media sosial, menghasilkan jejak digital.
Jejak ini berperan penting dalam berbagai fungsi, termasuk memudahkan akses informasi dan layanan, namun banyak pengguna tidak menyadari implikasi dari jejak ini.
Jejak digital dapat dimanfaatkan dengan cara yang tidak etis, seperti digunakan dalam iklan yang mengganggu atau disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Langkah-langkah Membersihkan Jejak Digital
Untuk menjaga privasi dan mengurangi risiko kebocoran data, ada beberapa langkah yang bisa diambil.
Pertama, gunakan mode incognito saat berselancar di internet, yang dapat mencegah browser mencatat riwayat kunjungan dan kata kunci, meskipun tetap ada kemungkinan pelacakan oleh media sosial dan ISP.
Langkah kedua, periksa potensi kebocoran data melalui situs ‘Have I Been Pwned’ untuk mengecek jika informasi Anda pernah terlibat dalam kebocoran data yang diketahui.
Ketiga, hapus cookie yang tersimpan dengan menggunakan browser seperti Chrome atau aplikasi pihak ketiga seperti Advanced System Optimizer.
Pembersihan Riwayat dan Layanan Penghapusan Data
Hapus riwayat pencarian di berbagai platform, termasuk Google, dengan membersihkan halaman aktivitas pengguna untuk mengontrol informasi yang tersebar.
Anda juga disarankan untuk memeriksa pengaturan masing-masing aplikasi dan menonaktifkan fitur pelacakan atau menghapus aktivitas secara manual.
Sebagai langkah terakhir, memanfaatkan layanan seperti ‘DeleteMe’ atau ‘DesseatMe’ dapat membantu menghapus data Anda dari situs pengepul data seperti Spokeo dan Whitepages.