Kenaikan Harga Emas Antam Terkait Pergerakan Pasar Global

Kenaikan Harga Emas Antam Terkait Pergerakan Pasar Global

Harga emas Antam Logam Mulia yang diproduksi oleh PT Antam Tbk mengalami peningkatan signifikan pada perdagangan Rabu, 2 Juli 2025. Kenaikan tersebut tercatat sebesar Rp17.000 per gram dalam kurun waktu 24 jam.

Harga emas Logam Mulia di Jakarta kini berada di angka Rp1.913.000 per gram, sedangkan harga buyback naik menjadi Rp1.757.000. Hal ini membawa momentum positif bagi para investor di tengah dinamika pasar.

Kenaikan Harga Dalam Dua Hari Terakhir

Selama dua hari terakhir, harga emas Antam mengalami lonjakan total sebesar Rp33.000. Kenaikan ini sejalan dengan pergerakan harga emas global, yang mencapai level US$3.338,83 per troy ons dan meningkat sebesar 1,08%.

Peningkatan harga emas dunia dipicu oleh meningkatnya permintaan akan aset safe haven, terutama setelah disetujuinya RUU pemotongan pajak dan belanja yang diajukan oleh Presiden AS, Donald Trump, oleh Senat AS. Para investor kini semakin memperhatikan dampak jangka panjang dari defisit anggaran yang diperkirakan mencapai US$3 triliun dalam sepuluh tahun ke depan.

Dampak RUU Pemotongan Pajak AS

RUU pemotongan pajak dan belanja yang disetujui oleh Senat yang dikuasai oleh Partai Republik berpotensi menambah beban utang nasional. Edward Meir, analis dari Marex, mengatakan bahwa “RUU anggaran yang disahkan memberikan dukungan karena tampaknya akan berkontribusi pada defisit sebesar US$3 triliun selama 10 tahun ke depan.”

Meir juga menambahkan bahwa dampak dari inflasi yang dihasilkan oleh RUU ini serta meningkatnya utang akan menjadikan pasar emas lebih kuat. Emas, yang berfungsi sebagai aset safe haven, cenderung memperoleh penguatan di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik.

Perhatian Investor pada Data Ekonomi

Saat ini, perhatian investor tertuju pada data ketenagakerjaan AS yang akan dirilis, yang dianggap penting untuk mengukur arah kebijakan The Federal Reserve. Data ini sangat berpengaruh terutama terkait dengan potensi penurunan suku bunga.

BACA JUGA:  Marcella Santoso Tarik Pernyataan Mengenai Gerakan 'Indonesia Gelap'

Jerome Powell, Ketua The Fed, mencatat bahwa inflasi, jika tidak mempertimbangkan dampak tarif, berjalan sesuai harapan. Pasar saat ini memperkirakan dua kali penurunan suku bunga dengan total 50 basis poin dimulai bulan September, sehingga meningkatkan daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *