Polri menampilkan kemampuan robot K9 dan humanoid dalam Parade Hari Bhayangkara ke-79 yang diadakan di Monumen Nasional Jakarta. Robot K9 dirancang untuk mencari korban dalam bencana, seperti gempa bumi, serta mendeteksi kebocoran gas beracun.
R Dhannisaka, Presiden Director PT Erza Robotics Teknologi, menekankan potensi besar penggunaan robot ini dalam misi pencarian dan keselamatan di lokasi berbahaya. Robot K9 tidak hanya berfungsi di tempat bencana, tetapi juga memiliki aplikasi luas dalam keamanan publik.
Robot K9: Alat Bantu dalam Pencarian Korban
Dalam parade tersebut, R Dhannisaka menyampaikan bahwa robot K9 memiliki kemampuan untuk mencari orang yang terjebak akibat reruntuhan, seperti yang terlihat pada peristiwa gempa bumi. Dia menjelaskan, “Lalu dia (robot K9) bisa untuk mencari korban, misalnya gedung runtuh habis gempa bumi, dia akan mencari dan mendeteksi korban mana yang masih hidup.” Robot ini dapat menandai lokasi korban agar tim SAR segera melakukan evakuasi.
Kemampuan robot K9 dalam mencari dan mendeteksi korban ini tidak hanya terbatas pada kejadian gempa bumi, tetapi juga dapat diterapkan pada berbagai bencana alam lainnya. Hal ini menunjukkan keberagaman fungsi yang dapat dimiliki oleh robot dalam mendukung operasi pencarian dan keselamatan.
Dengan teknologi yang semakin maju, robot K9 diharapkan dapat beroperasi secara efektif dalam berbagai situasi darurat dan meningkatkan efisiensi tim pencarian.
Deteksi Gas Beracun untuk Keamanan Publik
R Dhannisaka menambahkan bahwa robot K9 juga dilengkapi dengan sensor untuk mendeteksi kebocoran gas beracun. “Robot ini juga dilengkapi sensor untuk kebocoran gas beracun, dari pada orang duluan yang datang malah jadi kolaps mending robotnya dulu dah, aman nggak nih,” jelasnya.
Fungsi sensor ini sangat penting untuk memastikan bahwa area yang terpapar gas beracun dapat diidentifikasi terlebih dahulu sebelum tim penyelamat masuk. Pendekatan ini bertujuan untuk meminimalkan risiko yang dihadapi oleh anggota tim di lapangan.
Keberadaan robot dalam situasi berbahaya ini diharapkan tidak hanya dapat meningkatkan keselamatan anggota tim, tetapi juga memberikan perlindungan bagi masyarakat di sekitarnya.
Sosialisasi dan Adaptasi Penggunaan Robot K9
Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menjelaskan bahwa sosialisasi mengenai penggunaan robot K9 masih berlangsung, menunjukkan bahwa Polri berkomitmen dalam penelitian untuk menyesuaikan penggunaan robot dengan kondisi dan karakteristik keamanan di berbagai wilayah. “Ya kan di situ sudah ada mulai dari pengenalan, sosialisasi sampai dengan update dalam rangka penelitian, mana yang paling relevan untuk dipakai di Indonesia,” ujarnya.
Dalam konteks Indonesia yang merupakan negara kepulauan dengan beraneka ragam kondisi, pendekatan yang hati-hati sangat dibutuhkan untuk penempatan robot. Sandi juga menekankan pentingnya penggunaan robot dalam membantu mengantisipasi kecelakaan lalu lintas di daerah yang rawan.
Diharapkan dengan adanya robot K9, kecepatan respons dalam situasi darurat dapat meningkat, sehingga nyawa manusia dapat diselamatkan lebih cepat.