Reza Pahlavi, yang dikenal sebagai ‘Putra Mahkota Iran’, mengumumkan kesiapannya untuk mengambil alih kekuasaan dari Ayatollah Ali Khamenei. Dalam wawancaranya di Paris, Pahlavi juga meminta dukungan negara-negara Barat untuk mendukung perubahan rezim di Iran.
Pengumuman Ambisi Pahlavi
Dalam sebuah konferensi pers di Paris pada 23 Juni 2025, Reza Pahlavi menyatakan niatnya untuk memimpin rakyat Iran dalam menghadapi kediktatoran Khamenei.
Dia menegaskan, “Saya ada di sini pada hari ini untuk menyerahkan diri kepada rekan-rekan senegara saya untuk memimpin mereka di jalan perdamaian.”
Pahlavi juga meminta masyarakat internasional, termasuk negara-negara Barat, untuk memberikan dukungan kepada rakyat Iran dalam menggulingkan rezim tersebut.
Ia menggarisbawahi perlunya tindakan militer untuk mengatasi masalah di Iran, menyakini bahwa tindakan ini dapat mempercepat kejatuhan Khamenei.
Sikap Terhadap Konflik dan Diplomasi
Meskipun perubahan rezim bukanlah tujuan resmi bagi Amerika Serikat atau Israel, Pahlavi percaya bahwa tindakan militer dapat memecahkan kebuntuan dan mengarahkan rezim Khamenei pada kehancuran.
Dia menilai, “Peluangnya sangat besar” untuk menggulingkan rezim pada akhir tahun ini.
Pahlavi mengkritik sikap negara-negara Barat yang menyerukan deeskalasi konflik dan kembali ke meja perundingan.
Ia menyatakan, “Perundingan adalah sia-sia karena rezim ini telah membuktikan berkali-kali bahwa mereka tidak akan pernah mengubah perilakunya.”
Dukungan dan Kritik terhadap Pahlavi
Meskipun Pahlavi memiliki dukungan yang signifikan dari para penganut monarki, ia juga menghadapi banyak kritik dari kalangan yang menolak kembalinya monarki ke Iran.
Banyak aktivis oposisi menganggap bahwa pemerintahannya dalam masa lalu terlalu keras dan represif.
Selama 46 tahun di pengasingan, Pahlavi terus berjuang untuk perubahan rezim di Iran dan kini melihat ini sebagai kesempatan untuk mengadvokasi posisi politiknya secara resmi.
Perang antara Iran dan Israel yang dimulai pada 13 Juni memperburuk situasi politik dan memberikan peluang bagi Pahlavi untuk kembali ke perhatian internasional.