Harga Emas Jatuh Setelah Gencatan Senjata Israel-Iran

Harga Emas Jatuh Setelah Gencatan Senjata Israel-Iran

Harga emas mengalami penurunan signifikan pada Selasa, 24 Juni 2025, setelah pembukaan perdagangan di level terendah dalam lebih dari dua pekan. Gencatan senjata antara Israel dan Iran menjadi faktor pendorong utama yang menekan permintaan terhadap aset aman seperti emas.

Data menunjukkan bahwa harga emas spot jatuh 1,5% menjadi US$ 3.316,80 per troy ons. Sementara kontrak berjangka emas AS juga mencatat penurunan 1,8% di level US$ 3.333,9.

Gencatan Senjata Mempengaruhi Pasar

Pengumuman gencatan senjata antara Israel dan Iran pada minggu lalu berkontribusi besar terhadap penurunan harga emas. “Penurunan tensi geopolitik di Timur Tengah menjadi faktor utama yang menekan harga emas,” jelas Peter Grant, Wakil Presiden dan analis senior logam mulia di Zaner Metals.

Dengan berkurangnya ketegangan, pasar cenderung beralih ke mode risk-on, sehingga mengurangi ketertarikan investor terhadap aset yang dianggap aman seperti emas. Grant juga menuturkan bahwa emas masih memiliki zona support yang kuat di sekitar harga US$ 3.300, bahkan lebih solid di kisaran US$ 3.250, meski gejolak masih menghantui pasar.

Respon Pasar yang Beragam

Gencatan senjata ini telah memicu lonjakan pasar saham global serta melemahnya dolar AS. Ini menunjukkan bahwa investor lebih berfokus pada peluang yang lebih menguntungkan di pasar saham ketimbang menyimpan emas.

Namun, tidak semua sentimen positif terjadi di pasar. Klaim Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menunjukkan potensi serangan baru ke Teheran akibat peluncuran rudal dari Iran, yang memunculkan keraguan di benak investor. “Masih ada pertanyaan besar apakah gencatan senjata ini akan bertahan,” kata Grant.

Dengan ketidakpastian ini, potensi penurunan harga emas mungkin akan terbatas selama situasi tetap tidak jelas.

BACA JUGA:  Veda Ega Pratama Meraih Kemenangan di Red Bull Rookies Cup 2025

Dampak Kebijakan Moneter Terhadap Emas

Di sisi lain, Ketua The Fed, Jerome Powell, menjelaskan bahwa mereka masih memerlukan waktu untuk mengevaluasi dampak kenaikan tarif terhadap inflasi sebelum mempertimbangkan pemangkasan suku bunga. Ini dapat memiliki implikasi jangka panjang bagi harga emas, di mana suku bunga rendah sering kali memberikan dorongan bagi logam mulia.

Pasar memperkirakan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin hingga akhir tahun, dimulai dengan penurunan 25 bps pada bulan Oktober mendatang.

Sementara itu, untuk logam mulia lainnya, harga perak mengalami penurunan sebesar 0,8% menjadi US$ 35,83 per ons, mencapai level terendah sejak 5 Juni. Palladium juga terpangkas 1,3% menjadi US$ 1.062,73, sedangkan platinum justru melonjak 1,8% ke level US$ 1.317,87.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *