Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada pembahasan resmi mengenai pengurangan kuota haji 2026 dari otoritas Arab Saudi. Pernyataan ini disampaikan untuk menanggapi informasi viral tentang pengurangan kuota haji Indonesia hingga 50 persen yang beredar baru-baru ini.
Penghargaan untuk Hubungan Bilateral
Dalam upaya meredakan keresahan publik, Menag memastikan bahwa hubungan bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi dalam penyelenggaraan ibadah haji tetap baik. Ia menekankan tidak ada indikasi penurunan kuota dari pihak mana pun, memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraan ibadah haji.
Nasaruddin Umar mengungkapkan, “Saya tidak pernah mendengarkan isu itu. Beberapa kali kami rapat, tidak pernah ada pembahasan seperti itu.” Pernyataan tersebut menjadi jaminan bahwa segala spekulasi mengenai kuota haji tidak memiliki dasar yang kuat.
Ia juga menyatakan, “Hubungan kita dengan pemerintah Saudi Arabia sangat baik. Memang ada kekurangan, tapi semua negara juga punya kelemahan. Tidak ada yang sempurna.” Ini menunjukkan optimisme Menag dalam menjalin kerjasama yang saling menguntungkan.
Stabilitas Kuota Haji Indonesia
Menag memberikan rincian mengenai kuota haji Indonesia yang selama tiga tahun terakhir cenderung stabil. Pada tahun 2023, kuota jemaah Indonesia tercatat 221.000 orang, kemudian meningkat menjadi 241.000 orang pada tahun 2024, dan kembali lagi ke 221.000 orang di tahun ini.
Melalui informasi ini, Menag berharap masyarakat bisa lebih tenang dan tidak terprovokasi oleh narasi yang menakut-nakuti. Ia mengingatkan, “Mari kita jujur melihat kenyataan. Jangan membuat masyarakat resah. Di sini semua berjalan lancar.” Masyarakat diharapkan fokus pada kebenaran informasi yang ada.
Menag juga menjelaskan bahwa saat ini tidak ada rencana untuk mengurangi atau mengubah kuota yang ada, sehingga jemaah haji bisa merencanakan perjalanan mereka dengan lebih baik.
Apresiasi kepada Petugas Haji
Nasaruddin juga menyampaikan penghargaan kepada seluruh petugas haji yang bekerja keras dalam kondisi cuaca ekstrem untuk memastikan jemaah mendapatkan layanan yang terbaik. Ia menekankan pentingnya menghormati kerja keras mereka, menyatakan, “Lihat sendiri jemaah kita. Lihat petugas kita yang bekerja di lapangan dengan ikhlas.”
Menag menyerukan kepada publik untuk tidak menyebarkan informasi yang dapat menambah keresahan di tengah situasi yang seharusnya dipenuhi dengan ketenangan. Di masa-masa seperti ini, dukungan kepada petugas haji sangat diperlukan.
Pernyataan ini menjadi pengingat akan peran fundamental dari petugas haji dalam memberikan layanan yang optimal, serta bagaimana kerjasama yang baik antara pihak terkait dapat memengaruhi kelancaran ibadah haji.