Bank Dunia Memprediksi Perlambatan Ekonomi di Berbagai Kawasan Global

Bank Dunia Memprediksi Perlambatan Ekonomi di Berbagai Kawasan Global

Bank Dunia dalam laporan terbarunya, Global Economic Prospects edisi Juni 2025, memperingatkan potensi kontraksi ekonomi di sejumlah negara. Laporan tersebut menyoroti ancaman pertumbuhan ekonomi global yang dipengaruhi faktor tekanan seperti geopolitik dan utang tinggi.

Kepala Ekonom Bank Dunia, Indermit Gill, menyoroti perlambatan yang terjadi dalam tiga dekade terakhir. Dampak dari faktor-faktor ini akan dirasakan di berbagai wilayah, termasuk Asia Timur dan Pasifik serta Timur Tengah dan Afrika Utara.

Perlambatan Ekonomi Global

Bank Dunia telah mengidentifikasi berbagai penyebab perlambatan ekonomi yang melanda negara-negara berkembang. Salah satu temuannya adalah penurunan pertumbuhan di negara-negara berkembang dari 6% pada awal 2000-an menjadi kurang dari 4% saat ini.

Indermit Gill menyoroti bahwa konflik geopolitik dan perang tarif dagang turut memperlemah laju pertumbuhan perdagangan global, yang saat ini berada pada angka kurang dari 3%.

Kawasan Asia Timur dan Pasifik

Ekonomi Myanmar diperkirakan akan menyusut hingga minus 2,5% pada tahun 2025, menurut Bank Dunia. Situasi ini diperburuk oleh konflik bersenjata dan bencana alam seperti gempa yang terjadi di wilayah tersebut.

Vanuatu, masih di kawasan yang sama, diprediksi mengalami kontraksi 1,8%. Kerentanan terhadap bencana alam menjadi ancaman serius bagi perekonomian negara-negara di kawasan ini.

Perkembangan di Amerika Latin, Timur Tengah, dan Afrika

Haiti, yang terletak di Amerika Latin, diramalkan akan mengalami kontraksi sebesar 2,2% pada tahun 2025 akibat ketidakstabilan politik. Meski demikian, ada prospek pemulihan pada 2026 dengan potensi peningkatan stabilitas di negara tersebut.

Di Timur Tengah, ekonomi Iran, Tepi Barat dan Gaza, serta Yaman diproyeksi mengalami penurunan pada tahun 2025. Ketidakpastian politik dan konflik yang berkepanjangan berdampak signifikan pada investasi dan pertumbuhan di area ini.

Guinea Khatulistiwa di Sub-Sahara Afrika diperkirakan akan mengalami penurunan ekonomi terbesar mencapai minus 3,1%. Namun, ada harapan perbaikan pada tahun 2026 sebelum potensi kontraksi kembali pada 2027.

Proyeksi untuk Indonesia

Dalam laporan yang sama, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat ke 4,7% pada tahun 2025. Angka ini lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya pada Januari yang sebesar 5,1%.

Indonesia diproyeksi mencapai pertumbuhan 5% pada tahun 2027, meskipun ketegangan dagang global dan kebijakan pemerintah yang tidak pasti memengaruhi estimasi ini.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *