Proyeksi Ekonomi Indonesia dalam Laporan Terbaru Bank Dunia

Proyeksi Ekonomi Indonesia dalam Laporan Terbaru Bank Dunia

Bank Dunia telah merilis laporan Global Economic Prospects edisi Juni 2025 mengenai proyeksi pertumbuhan ekonomi global dan Indonesia. Laporan ini menyoroti empat isu utama, yakni pertumbuhan ekonomi, nilai tukar rupiah, kebijakan fiskal, dan suku bunga Bank Indonesia.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi global dikoreksi menjadi 2,3%, sedangkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia turut mengalami penyesuaian menjadi lebih rendah dibandingkan prediksi awal tahun.

Pertumbuhan Ekonomi dan Nilai Tukar Rupiah

Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan mencapai 4,7% pada tahun 2025. Proyeksi ini sama dengan laporan Regional Economic Update 2025 namun lebih rendah dibandingkan proyeksi awal tahun sebesar 5,1%.

Nilai tukar rupiah menjadi sorotan akibat pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat yang terjadi khususnya pada awal April 2025. “Mata uang Indonesia, yang sudah tertekan karena ketidakpastian kebijakan dalam negeri, jatuh ke nilai terendah yang pernah tercatat pada awal April,” sebut laporan Bank Dunia.

Bank Dunia menambahkan bahwa kondisi pasar keuangan semakin ketat setelah pengumuman tarif yang lebih tinggi oleh Amerika Serikat pada bulan April. Ini diiringi dengan penurunan tajam harga ekuitas dan depresiasi mata uang terhadap dolar AS di tengah keluarnya arus modal.

Kebijakan Fiskal dan Risiko Perdagangan Global

Bank Dunia juga menyoroti kebijakan fiskal Indonesia yang diproyeksikan akan memperoleh manfaat dari pengeluaran publik dan program sosial. Meskipun demikian, hambatan perdagangan yang lebih tinggi dapat menekan pertumbuhan secara makroekonomi.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pemerintah telah merumuskan beberapa insentif ekonomi untuk menjaga daya beli masyarakat. Program diskon moda transportasi dengan anggaran Rp0,94 triliun merupakan contoh upaya mendukung aktivitas ekonomi domestik selama liburan Juni-Juli.

Bank Dunia juga menyoroti risiko perdagangan global yang berdampak pada Indonesia, salah satunya adalah ketegangan perdagangan yang menekan potensi pertumbuhan ekspor. Kinerja ekspor Indonesia diperkirakan melambat akibat tarif impor yang lebih tinggi pada April 2025.

Pemangkasan Suku Bunga BI dan Implikasinya

Laporan Bank Dunia mencatat bahwa pemangkasan suku bunga oleh BI sebanyak dua kali pada Januari dan Mei 2025 merupakan langkah mendukung pertumbuhan di tengah ketidakpastian. Suku bunga acuan saat ini berada di level 5,5%.

Langkah ini sejalan dengan upaya beberapa bank sentral di kawasan Asia Timur dan Pasifik untuk mengatasi dampak negatif dari hambatan perdagangan global. Kebijakan ini didukung inflasi yang tetap di bawah target 2% pada 2025.

Pelonggaran moneter melalui pemangkasan suku bunga diharapkan dapat mendorong konsumsi dan investasi di Indonesia. Namun, risiko terhadap depresiasi nilai tukar dan arus keluar modal menjadi perhatian serius dalam menentukan kebijakan selanjutnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *