Rambut rontok dapat dialami oleh siapa saja, tidak terbatas pada orang tua. Banyak kalangan, termasuk yang masih muda, menghadapi permasalahan ini dan mencari tahu faktor-faktor penyebabnya.
1. Dampak Stres
Stres yang berkepanjangan memiliki dampak negatif terhadap kesehatan rambut. Peningkatan hormon kortisol akibat stres dapat merusak folikel rambut dan memicu kerontokan.
Kurangnya manajemen stres yang baik dapat memperburuk kondisi ini, membuat perawatan diri menjadi sangat penting.
2. Nutrisi yang Tidak Memadai
Kekurangan asupan nutrisi yang penting seperti protein, zat besi, dan vitamin dapat berkontribusi pada kerontokan rambut. Pola makan yang tidak seimbang, terutama yang rendah sayuran dan buah, dapat menambah risiko masalah ini.
Mengandung makanan yang bergizi merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan rambut dan mencegah kerontokan.
3. Efek dari Produk Perawatan
Penggunaan produk perawatan rambut dengan bahan kimia yang agresif berpotensi merusak rambut dan kulit kepala. Produk seperti pewarna, gel, dan hairspray yang mengandung zat berbahaya dapat menyebabkan iritasi serta kerontokan.
Penting untuk memilih produk yang lebih lembut dan ramah lingkungan untuk mengurangi risiko kerontokan rambut.
4. Gangguan Kesehatan yang Mendasar
Beberapa kondisi kesehatan, seperti gangguan tiroid dan diabetes, dapat berkontribusi pada kerontokan rambut. Ketidakpedulian terhadap kesehatan tubuh secara menyeluruh dapat berpengaruh signifikan pada kondisi rambut.
Penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis jika ada kekhawatiran terkait kesehatan fisik dan rambut.
5. Faktor Genetik
Aspek genetik memegang peranan penting dalam kerontokan rambut, terutama jika ada riwayat dalam keluarga. Jika keluarga memiliki kecenderungan rambut rontok, maka kemungkinan individu juga akan mengalaminya.
Pemahaman mengenai faktor genetik dapat membantu individu untuk mempersiapkan diri dan mencari solusi yang sesuai.